Antara Aku, Noah, dan Just Pretend by Bad Omens
Sebelumnya, bagi para tamu pembaca blog ini jika tidak friendly bintang lima diharap segera close tab aja, karena tulisan ini bakalan cenderung ke gejolak jiwa fangirling gue yang meronta-ronta kenapa Noah Sebastian harus menutup akun media sosialnya. Kayak....woiiilahhhh....ini bahkan lebih sulit dicari update kesibukan Anda ketimbang bias gue dari Jepang, cuiii... Semua yang muncul di TikTok hanyalah video-video lama yang mengisyaratkan bahwa sang vokalis itu juga seorang gamers dengan rambut gondrongnya yang bahkan lebih lembut ketimbang rambutku.
Singkatnya, yep..,, kalian benar aku jadi fans Bad Omens sekarang, lewat jalur lagu Just Pretend dari album terbaru mereka The Death of Piece of Mind. Agak mainstream yaa, tapi itulah yang sebenarnya terjadi. Saat ini pun aku masih berusaha untuk membiasakan diri dengan lagu-lagu metalcore dari Bad Omens, setelah sebelumnya dijejali lagu dari Bring Me The Horizon (yang kalau ditanya, yaa...betul, aku lewat jalur lagu Drown, akhh....). Tapi, ini semua menjadi warna baru bagi kiprah mendengarkan musikku. Apalagi, mendengarkan lagu-lagu genre metalcore ternyata juga membantu untuk mengurangi dilema hidupku akhir-akhir ini. Setidaknya, kalau pun harus jatuh, tak akan sesakit itu...(uluh-uluh).
Sejarah awal kenal Bad Omens itu juga karena Bring Me The Horizon kok. Gak bisa dipungkiri kedua band ini ternyata punya masa pernah manggung bareng, yaa gak jelas juga apakah dengan personil Bad Omens yang lain atau cuma Noah aja yang pernah teriak-teriak bareng Oliver Skyes di panggung. Pokoknya itu yaa, kalau kalian ada info yang lebih legit tentang keduanya, boleh banget komen di bawah. Sebagai fans baru, aku masih belajar. Jadi, buat para suhu, stop bully akohhh...! hehehe...
Nah, waktu itu aku cuma menganggap Bad Omens ya band sejenis BMTH-lah, lagunya yang easy listening dan galau mampus juga Just Pretend itu. Tapi, makin ke sini kok suaranya Noah makin menjadi-jadi yaa....Aku gak bohong kalau suara Noah, bahkan live vocal pun, bisa secandu itu. Dari situlah, aku mulai menaruh hati padanya. Hahaha....(maklum cewek). Kemudyan, jiwa fangirling-ku langsung kambuh. Kucari-carilah di TikTok, mulai rambut dia yang gondrong, tinggi dia yang 193 cm, kelahiran 1995, badannya pernah kurus, blasteran Amerika-Jepang, kepribadian dia yang humoris, dan senyumnya yang melegenda itu. Setiap ada video dia atau Bad Omens yang bersliweran di FYP-ku, langsung aku like. Ya, karena cuma itu yang bisa memenuhi asupan fangirling ini karena Noah yang gak main medsos lagi, dan akun official Bad Omens untuk promosi karya mereka aja. Bisa dibilang, gue telat seribu langkah dari beliau. Ke mana aja aku saat beliau masih aktif di sosmed.
Tapi gak apa-apa. Sekarang harus khatam lagu-lagu mereka dulu, biar kalau tiba-tiba datang ke negeriku ini buat konser aku udah siap lahir batin.
Btw, lagu-lagu yang baru bisa aku nikmati dan udah mendapatkan feel-nya baru segini doang:
1. Just Pretend
2. Like A Villain
3. The Death of Peace of Mind
4. Limit
Baru segitu karena aku emang baru banget mendalami band ini setelah kenal BMTH. Pokoknya aku sangat tercandu-candu dengan Noah, walau tak bisa dipungkiri member yang lain juga punya pesonanya masing-masing. Yaa...kayak Nick Folio sang drummer. Hehehe....
Oiya, jadi buat yang belum tahu Bad Omens ini sudah ada sejak tahun 2015 (gue masih kuliah T.T) dan beranggotakan 4 orang yang punya skill bermusik gak main-main. Di vokal ada Noah Sebastian, di gitar ada Joakim "Jolly" Karlsson, di bass ada Nicholas Rufilo, dan tentu saja sang drummer Nick Folio. Pokoknya, Bad Omens harus rajin-rajin kambek. Perbanyak MV juga. Member-membernya sehat lahir batin semua.
Baiklah, segitu dulu untuk postingan pertama di tahun 2025 ini. Aku terlalu lama gak nulis di blog jadi kaku jari-jemari mungil ini.
Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Salam Dilemmaphobia :)
0 comments