Naskah Drama Natal ala Dilemmaphobia
Halo semuanya, berhubung kemarin naskah di bawah telah berhasil dipentaskan untuk memeriahkan acara natal, hari ini kubagikan kepada kalian agar bisa menjadi inspirasi untuk membuat sebuah drama natal. Cerita dalam drama di bawah ini sangat sederhana namun premisnya sangat mudah untuk diterima. Diangkat dari kisah hidup yang sering terjadi di sekitar kita ketika menjelang perayaan Natal. Pasti di antara kita ada yang pernah mengalami hal dalam naskah drama berikut. Meskipun tidak sama persis, tapi pastilah kita seringkali ingin tampil yang luar biasa dalam perayaan apapun. Bersyukur dan tampil apa adanya memang tergolong berat untuk dilakukan, mengingat tuntuan sekitar yang tidak kira-kira. Namun, bisakah kita melewatinya? Selamat membaca naskah drama sederhana dariku.
Selamat membaca :)
Salam Dilemmaphobia
BAJU
BARU
Cerita
ini berkisah dari sebuah keluarga yang biasa-biasa saja dan hidup sederhana di
sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga (alias rumah) 😊 . Keluarga itu terdiri dari seorang ibu yang
ditinggal pergi suaminya merantau ke Jakarta, dan dua orang anaknya yang
beranjak dewasa.
BABAK
1
Suatu
hari sepulang sekolah, si anak sulung yang bernama Agus bertemu dengan kedua
temannya, Udin dan Udon. Mereka berhaha-hihi ria hingga akhirnya menyinggung
perkara natalan bersama di sekolah mereka.
Teman
1
Wkwkwkw,
parah banget dah nilai PSAS kita remed semua.
Teman
2
Wkwkwkw,
iya, iya nih, sungguh nurul the outside dah….
Agus
Haduh,
gak usah dibahas lagilah. Kalau mamaku tahu bisa habis nih aku.
Teman
1
Yaelah,
bro. Chill aja chill…Biasanya juga langganan remidi, tapi masih hidup aja nih
kita sampai sekarang.
Teman
2
Eh,
eh, btw, besok pas natalan bersama di sekolah, mau pakai baju kembaran ndak?
Teman
1
Dih,
hueekksss, kayak anak cewe aja sih pakai janjian.
Teman
2
Loh,
biar kompak gitu bro, bes pren por eper tulisannya…Lucu-lucuan ajalah, gak usah
dibawa serius. Gimana? Setuju yaa? Plisssss…… (memohon dengan sok imut)
Teman
1
Idihh.
Gak usah sok imut, deh. Aku oke kalau Agus juga oke sih. Gimana, Gus?
Agus
(hening,
meratapi nilai-nilainya)
Teman
2
Gus?
Kok malah ngalamun? (menggeplak pundak Agus)
Agus
Iya,
iya, atur kau ajalah pokoknya beres. (agak badmood)
Teman
2
Fiks
ya guys, nanti desainnya aku minta tolong kakakku dah, dijamin besok natalan
kita bakalan keren banget. Wkwkwkwkw….
Agus
Ya
udah, yuk pulang!
Teman
1 dan 2
Yukkkk…..
BABAK
2
Sepulang
sekolah, di ruang keluarga rumah Agus…
Sang ibu sedang duduk
sambil menghitung pengeluaran bulanan, anak bungsunya sedang menggambar, anak
sulungnya tiba-tiba datang.
Agus
Agus
pulang…(menghampiri mama dan cium tangan)
Mama
Agus
Nah,
ini, dari mana saja kamu kok baru pulang? (dengan nada curiga)
Agus
Perasaan
tiap hari Agus kalau pulang jam segini mulu, mah…
Mama
Agus
Iya
kah? (bingung) Ah, yaudahlah, kalau gitu buruan ganti baju terus makan. Tapi,
habis itu, minta tolong yaa cucian piring kotor di dapur nanti diberesin semua
(wajahnya menyeringai). Jarinya mama tadi keiris pisau pas masak, jadi kalau
kena sabun nanti perih.
Agus
Lah,
kenapa gak si Lisa aja sih mah yang nyuci?
Mama
Agus
Lisa
kan dari tadi lagi ngerjain tugas. Tugasnya banyak. Kamu sebagai kakak harusnya
mengerti dong…
Agus
Agus
kan juga punya tugas, mah. Tugasku juga banyak. Tapi aku terus yang
disuruh-suruh.
Mama
Agus
Memangnya
kamu pernah ngerjain tugas? (nada curiga) Kayaknya mama lihat tiap hari kamu
mabar terus di kamar.
Agus
Lah,
itu kan udah selesai, mah. Mama aja yang gak lihat.
Mama
Agus
Pokoknya
mama minta tolong, cucian piring diberesin. Jangan bantah. (sabar)
Agus
Ada
syaratnya tapi, mah?
Lisa
Iiiddihhh,
si kakak, udah berani sekarang sama mama? (mencibir)
Agus
Eh,
bocil, diem lu!!! Gak usah ikut-ikutan. (pengen nampol)
Mama
Agus
Haduhhhh…..!!!!!!
Apalagi sekarang? Mama gak mau bayarin kuotamu lagi yaa. Bukannya buat belajar,
malah buat main game terus.
Agus
Agus
minta uang buat beli baju baru, Mah. Soalnya bulan depan ada natalan bersama di sekolah.
Temen-temen pada mau bikin baju.
Mama
Agus
Haduh….!!!
Pakai acara baju baru segala, sih? Kalau gak usah ikutan bikin gimana? Mama
sama Lisa aja tahun ini natalan gak pakai baju baru lho…
Agus
Ya
kan, mama sama Lisa. Aku gak enak, mah, sama temen-temen. Masa aku sendiri yang
enggak pakai baju baru?
Mama
Agus
Gus,
tak kasih tahu, ya. Natalan itu bukan tentang pakai baju baru atau enggak,
bagus atau enggak, tapi lebih kepada proses memuliakan Tuhan dengan penuh kasih
dan sukacita. Yesus aja lahirnya di kandang, terbaring di palungan, diselimuti
kain ala kadarnya lagi. Masa kamu yang lahirnya di rumah sakit, di kasur yang
hangat, pakai selimut yang bersih, rewel minta baju baru. Herman deh?
Lisa
Heran,
mah. Heran.
Agus
Kalau
Agus gak ikutan, mau ditaruh di mana muka Agus, mah?
Lisa
Di
dengkulll (menghina)…Wkwkwkwkw
Agus
Tuh,
mah, lihat! Lisa aja kalau ngebully aku mama gak marahin, giliran aku yang gitu
mama marah.
Mama
Agus
Ya
kan kamu kakaknya, ngalah dong sama adik sendiri.
Agus
Yaelah,
mah. Lahirnya aja cuma beda dua menit.
Mama
Agus
Sudah.
Sudah. Jangan ribut. Mama pusing ini, pengeluaran kita membengkak terus.
Pokoknya, kamu gak usah ikutan beli baju baru. Titik.
Lisa
Dengerin
tuh!!! Jangan bisanya cuma minta-minta doang.
Agus
Ahh,
bete, ahhh…(pergi meninggalkan ruang keluarga)
BABAK
3
Agus
menggerutu di dalam kamarnya.
Agus
Tuhan
Yesuussss, hambaa jengkel bangettttttt, deh. Kenapa selalu aku yang mengalah.
Kenapa selalu Lisa terus yang jadi prioritas. Aku cuma jadi remah-remahnya
doang. Apa-apa kalau buat Lisa selalu langsung diturutin. Giliran aku, ada aja
dramanya. (jengkel banget)
Dia
pun menyalakan televisi, berharap mendapatkan hiburan dari gundah gulananya
yang gak jadi beli baju baru.
Penampilan
monolog : ………………………………………………………..
Agus
Huhuhu,
kenapa gak ada translatenya sih? Gak bisa bahasa enggreesss….
Mama
Agus
Aguuussssssss!!!!!!!!
(teriak dari luar kamar) Cucian piringnya jangaaannnn luuupaaaa….
Agus
Iya,
maaaaa…..Sabarrrrr!!! (balik teriak)
BABAK
4
Di depan
rumah Agus…
Teman
1 dan 2
Aguss.
Agusss. Main yukk! (teriak memanggil)
Mama
Agus
Heh!
Teriak-teriak. Agusnya lagi cuci piring. (ketus, sambil bawa kipas, ada
salonpas di dahinya)
Teman
1
Eh,
tante. Maaf. Mau cari Agus tante.
Mama
Agus
Iya,
tahu. Tapi gak usah teriak-teriak. Ketok pintu kan bisa.
Teman
1 dan 2
Hehe,
iya tante.
Mama
Agus
Oiya,
emang bener ya, kalian pada mau bikin baju buat acara natalan di sekolah?
Teman
2
Betul
tante. Bajunya dijamin 100% ori, tan. Gak bakal ada yang ngembarin, dah...
Teman
1
Kok
jadi promosi sih, Anda…. (menggeplak punggung teman 2)
Mama
Agus
Emang,
natalannya kapan?
Teman
1 dan 2
Tanggal
5 Januari, tan…
Mama
Agus
Harganya
berapa?
Teman
2
179.869K
(menyebut K-nya pakai nada agak tinggi) tante….
Mama
Agus
Oh…
Teman
1
Oh,
doang ni tante?
Mama
Agus
Ya
udin, sana masuk.
Teman
1 dan 2
(bingung)
hehe, permisi tante…
BABAK
5
Hari-hari
menjelang acara natal bersama di sekolah dijalani Agus dengan sendu. Dia sangat
ingin membeli baju baru. Tapi, apa daya, mamanya sudah bersabda tidak punya
uang. Dia sangat mengerti kondisi perekonomian orang tuanya, tapi rasa
jengkelnya seringkali muncul tatkala mengingat Lisa yang selalu mendapatkan apa
yang dia mau. Dia sungguh kecewa dengan nasibnya, tapi tak henti-hentinya
berdoa pada Tuhan Yesus.
Agus
Tuhan
Yesus yang baik, aku tahu aku salah jika menuntut kedua orang tuaku sekarang di
saat keadaan kami yang seperti ini. Aku sadar telah berdosa karena sungguh
merasakan iri dengki pada adik sendiri. Tapi, Kau sendiri yang mengatakan,
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu”. Tuhan Yesus yang baik, bila
permohonanku ini seturut denganMu, jadikan aku seperti yang Kau mau. Sudilah
Engkau mengampuni dosaku dan mengabulkan doaku. Amin.
Penampilan solo :
…………………………..
BABAK
6
Di telepon…
Teman
2
Halo,
brother…Gimana nih? Jadi gak bikin baju?
Agus
Sorry,
bro…Kayaknya aku gak dulu. Uangnya lagi gak ada.
Teman
2
Yahh,
padahal desain dari kakakku udah jadi. Ya udah deh, gak papa, lain kali aja
kita bikin bajunya.
Agus
Kalian
kalau mau bikin, bikin aja lho. Jangan gara-gara aku, kalian gak jadi.
Teman
2
Santuyylah,
Gus. Lagian, bukan hal yang penting banget kok, yang penting kebersamaannya,
besok tanggal 5 datang, kan?
Agus
Iyalah,
datang.
Teman
2
Jangan
lupa tetap pakai baju ya, Gus.
Agus
Ahh,
nyindir lu…males ahh…
Teman
2
Bercyannndaaaa….bercyannndaaaa…
Agus
Sampai
ketemu tanggal 5 yaa…
Teman
2
Wokee,
my prennn…
BABAK
7
H-
kesekian acara natalan di sekolah pun tiba. Agus pulang seperti biasa dari
sekolah, dan langsung mencium tangan mamanya. Lalu tiba-tiba ….
(di
ruang keluarga ada Mama dan Lisa)
Mama
Agus
Agus.
Duduk, nak! (dengan tegas)
Agus
Aduh,
mah. Agus mau disuruh apa lagi ini? Palaku pusing mah tadi mendadak diulti kuis
matematika, fisika, kimia…..
Mama
Agus
Ini
uang 179.869K (menyebut K-nya pakai nada agak tinggi) untuk beli baju baru.
Katanya mau dipakai buat acara natalan di sekolah?
Agus
(bengong,
seakan tak percaya)
Lisa
Cieee,
yang akhirnya punya baju baru. Seneng gak, tuh?
Agus
Gak
usahlah, mah. Buat kebutuhan rumah aja, mah.
Mama
Agus
Gak
papa, uangnya buat beli baju baru Agus aja.
Lisa
Udah
terima aja, gak usah sok-sokan polos. Kalau gak mau uangnya buat aku aja, mah.
Agus
Ini
beneran mah?
Mama
Agus
Iya beneran.
Agus
Makasih,
mah. Makasih banget (sujud menyembah mamanya)
Mama
Agus
Terima
kasihnya ke Lisa ya, Gus. Soalnya ini sedikit uang tabungannya Lisa, katanya
buat kakak aja yang pengen beli baju baru.
Agus
Hah?
Apa? Aku tak menyangka kamu seperhatian ini, Lisa. Makasih banget, ya.
Lisa
Aku
emang udah lama nyisihin uang karena pengen banget bisa ngasih kado natal buat
kakak. Tapi, karena belum sempat beli kado, anggap aja uang ini sebagai kadonya.
Ya, udah gih, sana buruan beli bajunya.
Agus
Ternyata
kamu baik banget yaa, Lisa.Hehehe…Makasih ya, adikku….
Agus
langsung beranjak pergi menemui teman-temannya untuk memberi tahu kabar
sukacita itu.
BABAK
8
Agus
bertemu dengan teman-temannya di jalan….
Agus
Guys…guys….yuuuhuuuuuu….
Teman
1
Kenapa,
Anda? Seneng banget.
Teman
2
Curiga
aku tuh. Mabok rumus, ya?
Agus
Ayo
bikin baju! Uangnya udah ada nih….
Teman
1 dan 2
(bingung
kemudian ketawa) Wkwkwkwkwkwkw…..
Agus
Kenapa
pada ketawa, dah?
Teman
1
Gus,
tanggal berapa dah ini?
Agus
Tanggal
4, masih keburu kan bikin bajunya?
Teman
2
Hmmm…mulai
khawatir dah aku…
Teman
1
Gus,
kita tadi dipulangkan awal kan karena sorenya mau natalan.
Agus
Jadi,
ini tanggal 5?
Teman
2
Hmmm….manusiawi
kalau lupa tanggal.
Agus
Terus,
gak jadi beli baju baru, dong?
Teman
1
Uangnya
ditabung aja, Gus. Toh, kita kemarin kan udah sepakat untuk tidak jadi buat
baju. Yang penting di acara natal nanti bukan bajunya, tapi kebersamaan kita
dengan teman-teman yang lain dalam memaknai kelahiran Tuhan Yesus.
Teman
2
Iya,
Gus. Uangnya disimpen aja dulu. Next time ajalah buat bajunya. Pakai baju
seadanya saja, tapi yang sopan.
Agus
Oh,
gitu ya. Oke deh. Baiklah, kawan-kawanku. 😊
Mereka
pun pulang dengan canda tawa riang, tak sabar menyambut perayaan natal di
sekolah. Agus pun membawa kembali uang itu, dan memberikannya kembali pada Lisa
adiknya. Dia tidak jadi beli baju baru, karena sesungguhnya memuliakan Tuhan
cukup dengan penuh kasih dan damai sukacita dengan sesama makhluk hidup.
Tari
dan lagu penutup….
The
End
0 comments