Bercanda di Saat yang Tidak Tepat

Cukup lama juga yaa, tak muncul di blog ini. Hehehe...Sore ini aku mau sedikit bercerita mengenai kejadian barusan aja yang terjadi di depan mataku. Kejadiannya sepele, tapi menurutku gak etis aja sih. Apalagi ini dilakukan oleh dua orang oknum pelayan minimarket.

source: Pinterest

Bercanda di tempat kerja, menurutku hal yang wajar. Dengan bercanda, setidaknya dapat mengurangi kejenuhan dalam bekerja seharian. Meringankan otot-otot yang terasa teganglah di sela-sela bekerja. Namun, bercanda juga harus tahu tempat dan waktu. Masalahnya, mereka bercanda seasyik itu di depan costumer yang mau bayar di kasir. Jelas ini membuat proses pembayaran menjadi lama. 

Memang sih, waktu mengantri, antriannya tidak panjang. Suasana toko pun sedang tidak ramai. Hanya ada aku dan seorang bapak-bapak yang membeli sebuah parfum dan deodorant. Kebetulan kami sudah selesai memilih barang, dan bapak-bapak itu berada di depanku membayar terlebih dahulu. Tapi, suara cekikikan itu masih aja menggema di seluruh penjuru toko, bahkan saat aku baru membuka pintu depan minimarketnya. Aku pikir setelah ada costumer yang mau bayar, mereka bakalan berhenti bercanda....ehhh, malah keterusan sok asik berdua (cowok dan cewek pelayannya).

Ketika bapak-bapak yang didepanku mau bayar, itu terkesan sangat lama sekali. Aku gak tahu kenapa, tapi si mbaknya sampai nunjuk ke arah layar komputernya seakan menandakan bahwa komputernya sedang error sehingga barang yang discan barcode tidak muncul di komputer. Kalau udah tahu error, bisa gak jangan ketawa dulu? Ini ada costumer lho di depan yang nungguin....Aku pribadi lagi gak mau diajak bercanda juga lho....

Terus, tahu gitu, mas-masnya langsung pergi aja tuh meninggalkan mbaknya yang masih kesemsem karena bercandaannya. Pokoknya sebelum dia beranjak pergi, dia itu bercandain bapaknya kalau nanti ada apa-apa, salahin aja mbaknya itu yang jadi kasirnya. Terus gak tahu ke mana, dia pergi ke belakang ke arah gudang mungkin. Nah, aku pun gak tahu bapak-bapak yang di depanku ini udah selesai apa belum pembayarannya, hebatnya bapaknya gak marah atau kecewa. Beliau tetap menunggu proses pembayaran yang "error" tadi dengan sabar. Tapi, karena tahu aku ada di belakangnya nungguin, bapaknya malah mempersilakan aku untuk maju dan membayar dulu.

Hah? Yang gak habis thinking, pas aku yang bayar kok cepet. Kok komputernya gak error. Discan barcodenya pun juga lancar. Gimana sih? Pas aku maju dengan wajah yang gak mau diajak bercanda, mbaknya langsung bersikap halus gak ketawa. Mungkin dia tahu kalau aku daritadi merhatiin mereka dengan wajah jengkel. Dibuktikan dengan aku langsung membuka sebotol Teh Pucuk sebelum bayar, tentu karena mereka lama dan sibuk ketawa-ketiwi.

Pas aku keluar pun, bapaknya tuh masih ada di situ. Aku jadi kasian malah sama bapaknya, kalau dibercandain pelayan minimarket itu. Apalagi raut wajah bapaknya itu kayak lagi bingung. Semoga bapaknya baik-baik aja. Kayaknya beliau lagi beliin parfum dan deodorant buat anak ceweknya deh. Soalnya yang dia bayar itu parfum dan deodorant yang buat cewek, tapi sebenarnya mau dipakai cewek atau cowok, unisex-lah menurutku. Hehehe.... 

Buat para pembaca yang bijak, aku bukannya sok serius dan kaku banget kayak kanebo kering yang melihat hal begitu aja langsung jadi badmood. Coba deh kalian yang ada di posisi itu, pasti dijamin jengkel. Soalnya kayak gak serius gitu kerjanya. Kalau lagi ada costumer itu, berhenti dulu bercandanya, fokus ke melayani pembayaran. Untung gak rame, coba rame. Aku yakin yang jengkel bukan cuma aku aja, karena kita sebagai costumer pasti pengennya dilayani dengan cepat.

Oiya, menambahkan dikit, mungkin gak ada sangkut pautnya dengan kejadian barusan. Kalau pas rame banyak yang antri, kasir itu biasanya hanya satu yang buka. Padahal ada dua komputer, dan ada petugas yang satunya tapi pada duduk-duduk di bawah meja. Kan kayak gak peka dengan situasi yaa...Ya mungkin emang belum shiftnya atau gantian, tapi kan kalau melihat situasi lagi ramai, ya ayolah peka dengan langsung memberikan pelayanan kasir lagi.

Semoga kita semua selalu diberikan kesabaran seperti bapak-bapak itu. Oke, sekian aja cerita keluh kesah hari ini. Kita ketemu lagi di postingan selanjutnya.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.

Salam Dilemmaphobia ;)

You Might Also Like

0 comments