Stop Projecting Insecurities!
Fase insecurity memang menyesakkan. Di saat gadis-gadis lain seusiaku tampil menawan dengan pakaian yang beragam, peralatan kecantikan yang menunjang, dan wajah yang menawan bertebaran di mana-mana, membuat bunga yang tak menarik sepertiku tak akan mungkin disadari. (mengutip dari lirik lagu Fortune Cookie - JKT48)
Awalnya aku berharap bisa membuat perubahan pada diriku ini, tapi lama-kelamaan rasanya capek sekali. Capek pikiran, capek badan, capek hati, dan yang jelas capek materi. Maka jangan heran kalau aku hanya menjadi biasa-biasa saja. Bahkan bisa dibilang kalau sekarang aku sudah berada di tahap bodo amat. Sudah tidak peduli lagi bagaimana seharusnya aku menampilkan diri. Sejauh aku merasa nyaman dan memang sedang bersemangat untuk berbenah, aku akan menjadi diriku yang tidak biasa. Ahh...sebenarnya juga masih biasa aja tapi bukan sembarang biasa. Hehehe....
Hanya masalahnya, orang lain terlalu suka ikut campur pada masalah ini. Aku bisa membedakan mana yang tulus untuk membantuku, mana yang hanya menertawakanku. Ada masanya juga kadang dikritik di depan umum. Itu bahkan jauh membuat insecurity ini membuncah ruah. Ditambah lagi, aku yang seorang introvert ini. Paling malaslah kalau sudah menjadi pusat perhatian, apalagi jadi public enemy. Bukan karena aku takut menghadapi masalah, tapi rasanya tidak adil jika dikeroyok banyak pasang mata yang menatap tajam padaku.
Siapa sih yang tidak ingin menjadi gadis yang menawan? Tentu saja aku mau. Tentu saja aku sangat ingin bisa menginjakkan kaki di salon kecantikan dan melakukan perawatan rutin. Tapi aku dan kalian hidup di jalan kehidupan yang berbeda. Jika aku punya uang sekalipun untuk menjadi cantik, aku lebih memilih menukarnya dengan sesuatu untuk mengisi perutku. Kebutuhan pokok itu sama sekali tidak bisa dihindari untuk orang yang mudah sakit kepala jika telat makan sepertiku. Itulah mengapa, kurasa seperti itu. Aku masih biasa-biasa saja.
Justru, saat menjadi biasa, hati terasa damai. Aku tak perlu memaksakan diri lagi untuk menjadi orang lain. Aku merasa nyaman berada di duniaku sekarang ini. Fokus saat ini menabung untuk masa depan, dengan salah satu harapan yaitu bisa menawan juga (cantik itu mahal). Maka tak apalah kalau sekarang masih biasa-biasa saja. Aku berharap bisa menjadi orang yang bersahaja seperti konglomerat dunia, salah satunya Mark Zukerberg.
Nah, buat kalian yang masih insecurity, sudahi kemelut batinmu itu. Gunakan waktumu untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Saat ini pun, aku sedang berusaha untuk giat menulis di blog dan melanjutkan novelku. Meskipun rasanya malas sekali untuk menulis, tapi melalui hobi ini aku bisa melewati kebosanan dan rasa insecurity. Aku bisa melupakan rasa sakit bersosialisasi, dan bahkan dapat mengolah perasaan kecewa itu menjadi tulisan. Kalian pun pasti punya kegiatan yang dapat membuatmu melupakan perasaan insecure tersebut.
Akhirnya, sebelum kututup tulisan ini, sekali lagi aku ingin menyampaikan kalau menjadi biasa itu tidak apa-apa. Menjadi orang biasa membuatmu punya citra diri yang berbeda dari orang lain. Lebih baik perbanyak karya, karena gelisahmu nanti akan sirna dengan sendirinya. Secara tidak langsung pun, kamu akan naik level menjadi luar biasa dalam segala hal di hidupmu. Meskipun sekarang baru berusaha, tapi aku akan selalu optimis membuat karya dan meninggalkan insecurity itu selamanya.
Sekian dan terima kasih sudah membaca :)
0 comments