Puisi Sebuah Skeptisisme
Mulutmu adalah api yang membara,
membakar setiap relung jiwa.
Tatapanmu adalah pisau tajam,
yang menyayat tanpa menyentuhnya.
Pikiranmu adalah debu yang tersapu
oleh angin dusta.
Harapanku adalah buang-buang waktu
percuma.
Cuacanya adalah kelabu malam Jumat,
yang akan terus berjaya sepanjang hari-harinya.
0 comments