Oke baiklah, karena hari ini aku gabut banget maka aku akan membuat list film-film yang di mana ada Takumi Kitamura sebagai salah satu aktornya. Pada 2 postingan sebelumnya, aku sudah membahas band DISH// dan membuat puisi untuknya. Maka, tidak afdol rasanya tak membahas film-film yang dimainkan doi. Nah, seperti yang sudah kalian ketahui, kalau Takumi ini sudah malang-melintang dalam dunia akting cukup lama sehingga tidak heran kalau ada banyak judul film atau drama. Kali ini aku akan merekomendasikan film Takumi Kitamura yang sudah pernah aku tonton yaa....

Hai semuanya, akhirnya aku niat untuk menulis tentang band favoritku dari Jepang yang digawangi oleh Takumi Kitamura. Seperti biasa, aku selalu telat untuk mengupdate karena realita kehidupan ini yang sibuk bekerja. Bukan sok sibuk tapi emang beneran belum ada waktu untuk duduk santai sambil menulis blog lagi. Jangankan menulis di blog, mikir kelanjutan bab 10 novel Dilemmaphobia aja belum kelar sampai sekarang.

Rasanya, sudah tak asing lagi jika kita membahas tentang serba-serbi menjadi guru. Mulai dari perangkat pembelajaran yang seabrek-abrek hingga gaji yang setidaknya bisa untuk hidup satu bulan (pas). Hal tersebut semakin menjadi sebuah dilema ketika kodrat guru adalah mencerdaskan anak bangsa untuk kemajuan negeri. Begitu besar jasa kita untuk mengantarkan peserta didik menjadi seperti apa yang mereka cita-citakan. Tapi kenapa rasanya begitu sulit untuk menekuni profesi ini?

Fase insecurity memang menyesakkan. Di saat gadis-gadis lain seusiaku tampil menawan dengan pakaian yang beragam, peralatan kecantikan yang menunjang, dan wajah yang menawan bertebaran di mana-mana, membuat bunga yang tak menarik sepertiku tak akan mungkin disadari. (mengutip dari lirik lagu Fortune Cookie - JKT48)

Banyak di antara kita yang pasti tidak tahu dengan band Star and Rabbit, termasuk aku. Padahal sebelumnya, salah satu dari lagu mereka pernah menjadi backsound untuk film drama komedi yang digawangi Ernest Prakasa, Susah Sinyal. Maka dari itulah, rasanya tidak asing dengan lagu ini. Kalau saja playlist di Spotify hari ini tidak serandom itu memutarkan lagu-lagu indie, mungkin sekarang dan seterusnya aku tidak akan mengenal band ini dengan lagunya Man Upon The Hill. 

The Rampage comeback.....

Woiiii....aku harus alay nih, karena ada 2 MV dengan nuansa yang 180 derajat berbeda. Yang satu bernuansa perpaduan tradisional dan modern Jepang, yang satunya bernuansa monokrom swag abis. Kedua MV tersebut masing-masing diberi judul Summer Riot dan Everest.