Puisi Perjalanan di Batas Kota

source: Pinterest

Dalam hening petang di batas kota

Aku bersiul bersama harmonika usang

Menyusurinya dengan mobil tumbangan jerami

si petani tua, dan angin menyibak rambuku

penuh gaya.

Itu terlalu manis untuk dilupakan.

Jadi, jangan katakan apapun baik itu

cinta atau dusta. 

Aku terlalu mudah merasa lara.

Namun, juga mudah merasa bahagia hanya

melihatmu seperti perjalananku kini. 

You Might Also Like

0 comments